By Rodd Wagner and James k. Harter (Harvard Monday Morning News Service)
Setiap manajer sering kali memiliki seorang pemalas dalam timnya - baik ia mengetahui maupun tidak. Adalah sangat mempengaruhi semangat tim bila ada seorang rekan mengambil keuntungan dari karyawan lain yang bekerja lebih keras.
Bila ada seorang dalam tim anda yang malas, anda harus segera mengatasi masalah ini. Penelitian Gallup selama lebih dari 10 tahun di 114 negara untuk menciptakan kerangka dan memperbaiki efek pemalas terhadap motivasi dan produktivitas tim dapat anda gunakan.
Ada 3 hal yang harus dibangun saat meningkatkan kontribusi individual dalam usaha tim:
1. Kebanyakan orang ingin bekerja sama. Kebanyakan orang yang memulai pekerjaan baru sangat siap untuk bekerjasama dengan rekan-rekannya, dan mereka akan terus bekerjasama bila mereka mengetahui bahwa kerjasama diharuskan.
2. Tanpa pertanggungjawaban akan terjadi kemunduran. Di semua tempat kerja, beberapa karyawan akan bermalas-malasan bila mereka tahu tidak akan ditanyai bila mengalami kemunduran. Dan bila rekan-rekan mereka menyadari hal tersebut, mereka akan tergoda untuk bermalas-malasan juga.
3. Ada orang yang akan berusaha menegakkan keadilan - dengan cara merugikan diri sendiri. Beberapa karyawan akan mengabaikan pekerjaan sebagai cara mereka untuk menghukum rekan kerja yang bermalas-malasan.
Apa yang dapat anda lakukan sebagai seorang manajer? Beberapa kebijakan dan prosedur tempat kerja menyebabkan usaha karyawan tertentu lebih sedikit daripada karyawan lain. Cari dan hapus itu.
Para karyawan dapat mengidentifikasi masalah yang tidak dilihat oleh manajer. Para manajer tidak selalu bisa melihat dengan jelas karyawan mana yang malas dan karyawan mana yang kehilangan minat untuk bekerja keras, karena ada pemalas ditengah-tengah mereka. Untuk menunjukkan kemunduran kinerja, anda dapat mengambil tindakan seperti yang dilakukan Nancy Sorells saat ditunjuk sebagai manajer di Hotel Mariott Dallas yang sedang mengalami kemunduran. Ia bertanya pada para karyawan, "Siapa karyawan terburuk di hotel ini, dan berapa lama ia sudah bekerja di sini?".
Tentu saja, informasi yang diperoleh dengan cara seperti ini harus ditangani dengan sensitif. Misalnya, mungkin ada orang yang tidak menyukai karyawan tertentu dan menyebut nama orang tersebut. Tetapi, bila nama yang sama terus bermunculan dari banyak mulut, maka itu adalah sinyal untuk mengamati orang tersebut lebih dekat dan bagaimana kinerjanya mempengaruhi rekan kerjanya.
Bila anda melihat karyawan baru sering mencari karyawan tertentu untuk meminta saran, anda telah mengidentifikasi motivator alami dalam tim anda. Kerahkan seluruh kemampuannya; tingkatkan tanggung jawabnya, dan berikan pelatihan yang akan meningkatkan pengetahuan dan pengaruhnya. Sering bertemu dengan orang tersebut untuk memperoleh pandangan tentang perusahaan - ia mungkin mengetahui masalah kinerja yang mungkin belum anda ketahui. /cp
No comments:
Post a Comment